Festival Negara Italia Di Indonesia Tahun 2024 Pdf Download

Festival Negara Italia Di Indonesia Tahun 2024 Pdf Download

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia (Istituto Italiano di Cultura) berkolaborasi dengan Cinecittà Studios untuk menggelar Festival Film Italia Edisi Pertama di Indonesia. Acara akan digelar pada 5-11 Desember 2021

Para sineas yang karyanya akan tampil di Festival Film Italia ini adalah Giorgio Diritti, the D'Innocenzo Brothers, Francesco Bruni, Giuseppe Bonito, Claudio Noce, Mauro Mancini, Pietro Castellitto, Phaim Bhuiyan dan Edoardo Falcone.

Penonton bisa menikmati film-film itu secara virtual.

"Ini adalah kesempatan untuk menemukan Italia yang modern dan kontemporer," ujar Maria Battaglia, Direktur Italian Cultural Institute di Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Maria Battaglia berkata karya-karya mereka mewakili gelombang baru sinema Italia. Ia juga menyorot sutradara muda, seperti Pietro Castellitto yang lahir pada 1991.

Semua film yang tayang adalah produksi antara 2019 dan 2021. Film akan tampil dengan bahasa Italia dengan terjemahanan bahasa Inggris.

Film-film itu dapat ditonton di platform MYmovies.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Femisida menjadi puncak piramida kekerasan terhadap perempuan.

Angka kasus femisida di Indonesia terbilang tinggi.

Budaya patriarki memiliki andil besar terjadinya femisida.

Direktur Festival Film Italia Maria Battaglia, menyampaikan penjelasan di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

JAKARTA, KOMPAS — Italian Film Festival 2024: Venice in Jakarta akan digelar pada 24-28 April 2024. Penonton dapat menikmati lima film yang turut diputar di Bandung, Jawa Barat. Karya-karya itu merupakan tontonan terbaik yang diputar di Venice International Film Festival 2023.

Duta Besar Italia untuk Indonesia Benedetto Latteri di Jakarta, Selasa (16/4/2024), mengatakan, pihaknya sungguh senang mendapati antusiasme masyarakat Indonesia terhadap Italian Film Festival (Itaff) yang sudah diselenggarakan ketiga kalinya.

Film-film yang digarap sutradara terkenal, seperti Luca Guadagnino, Luchino Visconti, Federico Fellini, dan Paolo Sorrentino, akan ditampilkan dengan durasi rata-rata sekitar dua jam. Karya-karya tersebut ialah Comandante, Adagio, Enea, L’Ordine Del Tempo, dan Bellissima.

Banyak pintu yang terbuka untuk mencari mitra koproduksi internasional. Produksi filmnya juga dimulai di Italia.

Semua film bisa disaksikan secara gratis. Penonton di Jakarta bisa datang ke Istituto Italiano di Cultura atau Pusat kebudayaan Italia. Di Bandung, film-film akan diputar di Institut Francais Indonesie atau Pusat Kebudayaan Perancis pada 26-28 April 2024.

Penonton bisa datang dan memperoleh tiket sejak satu jam sebelum film dimulai. Katalog, termasuk jadwal film, dapat dicek di situs dan media sosial Pusat Kebudayaan Italia. Tahun ini, Itaff juga memulai kemitraan dengan Venice International Film Festival.

Makbul Mubarak yang menyutradarai Autobiography menyampaikan penjelasan saat konferensi pers Italian Film Festival 2024 di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

”Itaff kali ini menjadi pertanda baik mengenai permintaan pencinta film di Indonesia untuk menayangkan kreasi-kreasi terbaik Italia,” kata Latteri. Festival itu akan dibuka dengan Comandante bergenre aksi dan dipungkasi film drama, Bellissima.

Menurut Direktur Italian Film Festival Maria Battaglia, merupakan kehormatan untuk menghadirkan karya-karya dari festival yang termasuk paling tua. Venice International Film Festival yang menjadi salah satu tolok ukur sineas-sineas global telah diselenggarakan sejak tahun 1932.

Ia berharap dapat menambah wawasan masyarakat Indonesia mengenai film-film Italia hingga semangat sineas-sineas kedua negara untuk bekerja sama. Sineas Indonesia, misalnya Garin Nugroho, terpilih dalam kompetisi utama di Venice International Film Festival lewat Kucumbu Tubuh Indahku (2018).

Baca juga: Liburan di Rumah Saja, Tak Jemu Berkat OTT

Garapan Sidi Saleh, Maryam (2014), juga berhasil menjadi karya pertama dari Indonesia yang memenangi penghargaan film pendek terbaik kategori Venice Short Horizon Awards. Pencapaian tersebut disusul Aditya Ahmad yang menyutradarai Kado (2018).

Sementara itu, Makbul Mubarak yang menyajikan Autobiography (2022) menggondol Fipresci Prize untuk film terbaik kategori Orizzonti. Makbul mengatakan, saat masih tahap rencana produksi, Autobiography dipresentasikan secara perdana di Torino Film Lab, Italia, tahun 2017.

Duta Besar Italia untuk Indonesia Benedetto Latteri, Direktur Italian Film Festival Maria Battaglia, dan sutradara Makbul Mubarak berpose seusai menyampaikan keterangan di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

”Banyak pintu yang terbuka untuk mencari mitra koproduksi internasional. Produksi filmnya juga dimulai di Italia,” ujarnya.

Menurut Makbul yang pernah menerima penghargaan utama Open Doors Hub di Locarno, Swiss, tahun 2019, Italia ikut mendukung keberhasilan film Indonesia.

Baca juga: Kejutan Lebaran dari Dua Perempuan Sutradara

”Saya mencoba tak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, tetapi juga membawa Autobiography ke luar negeri,” ucapnya. Makbul lantas pergi ke Torino untuk membedah naskahnya bersama para pelaku industri perfilman antara lain dari Jerman, Italia, dan Perancis.

”Harapannya, opini dan masukan mereka menjadikan filmnya semakin relevan. Setelah selesai produksi, harus cari distributor dunia,” tuturnya. Makbul pun kembali ke Torino untuk menayangkan filmnya selama 20 menit yang disaksikan kurator Venice International Film Festival.

”Saya daftar dan diundang karena filmnya akan tayang perdana. Venice International Film Festival juga penting karena dihadiri praktisi-praktisi dunia,” katanya.

Kerja sama sineas Indonesia dan Italia sebenarnya sudah menorehkan sejarah panjang.

%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 19640 0 R/ViewerPreferences 19641 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.4 935.6] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœÕkoÛ8ò{€ü}´µ">$Šw‹Úf/Íöy›‡Ãîç4ÙÄm’æ‡þûã)RÒV²7·§²Dj†ÃysHï=¿].þ˜Zf?ü°÷|¹œº8;Í~Ý;þzóûÞñ·›³½óóÅõ|¹øz½wt²„[¯Îæ§g·?þ˜½Ø™ýgw§Èø¯®ÏföKÅ Qf¥.s™iQæUv{¶»óÏ¿d×»;/ŽwwöþÎ2Ƴã?vwXV˜ÿYƵÊU¦¹4]Ž¯L“ƒ#•�ß™×gçø­vßvw~�dÓß³ãŸww~2/ûÇîÎñxT§êªÈk^fš¦5àŽ(oÓ짷/³lïÌÒÛ—‡ûY¨Ï+–ëLé:ç2«´éZ™KƒaxÞTÝ“N—O@ëëùù™Îö¿fÚÑÍüÚd{oæ×çÙäìzöñhú'çžæ^i3÷u)òRmž€  ‚•£�ÆHÂiI‚âP�‹ú1Ø bì�v¼Œa÷ïõØI‡Ýâtv¸O€�Nc7‚v%1v8³ŒåìQ|Wm;eþ>;µ ìjžëGaWo;£e‡�Þv¥ÌÕ£°c)zŒó\–™’E®Ê~¦bò“ùüb>ϧ3>96áÂßy7Ufbò›ÎÇNïßšûGÓY5�‹VKhWðÚƒçöUp/3~h@½0­ñu¯±!´�oð’ý÷æVåßׂGc¼¤â@¦µÆÌ&£e6ÎòºÎ¯bø™Þ¿…Ùùe¦Ä†ÖxG2‰)•óÁ•È¹ŠCÅ×'ø“O¿6æ'5hA´ÎË­SZó\Œe?A¬•«ôD7ºíÕG«·Öc+I…Etë3(¤HÏ GU\Bqó‘T(qŠ‹ˆ}JãsF‰1ž—q6«j÷¸m.¨ÈÅ0u›1ÔªH¹˜°›`¹Žá×v5¼Ù·Rø<"…›ÃJÕà %°¢.f|iž„ê]-¼81sÄþ?“Àç[¦g œ™üâèE„Fi„\¥Ðè;Ã3í|Ü×-7öaÞ°èûÂ�S÷†iF]‹¼ ­e.†£þ÷:×;Ê­5­ž)y^%Q£i#BVV+ðk;éÂqC+�%Ή ¿‚A†Æ5•…)D®GRvƒ@!‚N =ö²=3[wDl� ªÈKž‚Šâ÷ÑZ‹æê]WÕEÄBæ:IäრábøÜãzHˆSVÔí"ØíwÇSÑ3¼!­a5ñÏTi^ƒ«�À’.o1Ô—ÕöM�˜ìc ïuìñ«¹ü‚ÔHV£ Ž¢k?âl ¦+cØãÐã´vª’ym„Gò~ûMhsБ¢0ýoÛòdí˜Ï¾êôùW[Q ;Ùöþ¯¼

%PDF-1.4 %âãÏÓ 3 0 obj <> /Contents 4 0 R>> endobj 4 0 obj <> stream xœ�OMÁ@�óüŠwä²íV?¸ šˆƒÆÞÄKµ U$þ¾i›¢Gv3ovß|½)áb�§ø\,æZ¹rPÝö©ZØŸÙ1˅Ƥ@ JþJù¸.©#å¹MqÍÈ”:);ñJ#½„žìÂÜx½‘Ѷ�al05,èÌ<覃9V\)ÂHwð–U—ªÌ†*ôEÀ@ FŒz”“¥ŒN¤hG[ºÒ�bù§Tfdû0¹ô— [} <Ìß*E¿ìòÇÞüÁ¢U% endstream endobj 5 0 obj <> /Contents 6 0 R>> endobj 6 0 obj <> stream xœ�OMÁ@�óüŠwä²íV?¸ šˆƒÆÞÄKµ U$þ¾i›¢Gv3ovß|½)áb�§ø\,æZ¹rPÝö©ZØŸÙ1Ë…‡I�„”ü•òq]RGÊs›âš‘)uRvâ•Fz>#<Ù…¹ñz#£mÃØ`jXЙyÐMs¬¸R&„‘îà-ª.U™Uè‹€�Œ"ô('K�HÑŽ¶t¥=Ä.òO©ÌÈöaré/¶úx˜¿U6Š~Ùå�½ùÃU& endstream endobj 7 0 obj <> /Contents 8 0 R>> endobj 8 0 obj <> stream xœ�O»Â0ô쯸–´i¡…•Ù(TâÑ‚ÄïãP…lj|Nίs…hÜÅ—bWÐ*”wýSyØ90³iŒá9ç¨ø#åí¾I�ª(lŠŸŒLy& à ›kWá»IŠ;‡05/–2Úú#ÂÁ8‚n:˜�ã*™�¤úëp]\Y§ÛSIGÄ*î§0hQI–´'EkZÑ…¶t;É¿ ³à�l¦”þ²¡×—#Â䥲QôË.ìÍÄlU' endstream endobj 9 0 obj <> /Contents 10 0 R>> endobj 10 0 obj <> stream xœ�O»‚@Üz¿bJmŽ§¶ÆGB,$^g,T!QDMø}*¥Þegïf_³%lDШÄçb.¡•-õ힪ƒÃ…-³Zz˜ˆ9FÉ_)×'u¨»-n™Ò$ ek±ÖHÂûAˆŠm˜;o¶2:éb˜ÌZsºí`N5WÊ„ Ô=¼§@Ý¥.óü‘ <à*wÂ$À€rJ(£3)ÚÓŽnt¤§ØUþ)‚%C˜\úˆ�¾¢·ÊVÑ/»ü±7¿ ÅÑU( endstream endobj 11 0 obj <> /Contents 12 0 R>> endobj 12 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(èÕ¨$ăÄÞŒµŠ�(‚&þ¾‹Gm³³íìk¶‚‹wñ…XÌ´rå ¹ÝSu°;±có “)§¨ø#åí¾I)Ïm‹ŸŒLy& c'^jdWáƒ0Â�]˜šWkm»ÆSÂÎ̃n;˜CÃU2!ŒôÖÐtiÊÁP…à+ÁX GYÊéHŠ¶´¡íé&v–F¥`N¶SHÙ°Ó—ÂCòRÙ*úe—?öæÇ6U) endstream endobj 13 0 obj <> /Contents 14 0 R>> endobj 14 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR((èÕøHˆ‰½j!ñšðûn%ø8j›�mg_³%|$ШÅb3.¡•/î¶OÕÂîÄžYÌ#Œ/H9EÉ)o÷MêX~SüddÊ3{³¥Fv¾Å¨Ù‡©xµ–Ѷ�ad01,èM覃98®” Q¬¿°Ê ×Å•õúõD@¨Âac�d)§#)ÚÒ†®´§»ØYþ]s²]˜Búˆ­¾’—ÊFÑ/»ü±7? È›U* endstream endobj 15 0 obj <> /Contents 16 0 R>> endobj 16 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(Õ«ñ‘{3T!ñšðû.TŽÚfgÛÙ×l4*ñ¹ØœhåÊA}Û§jafÇ.“+bŽQðWÊÇuIm”ç6Å/F¦¼�²3_i¤wáƒÐ b¶äõFF'mc‹©eAgæA7ì±æ ™ÝÁ2ê.uÙ ªp |å�lô(§„2:‘¢méFzˆ]äŸÒU0£¤›KÙ°ÕÃCôVÙ(úe—?öæ'Ê U+ endstream endobj 17 0 obj <> /Contents 18 0 R>> endobj 18 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR("àÕ¨$ƃÄÞŒEI|€&ü¾[I}µÍζ³¯Ù >¦ÐhÄ—b)WÐÊ—{ÝS9ØžØ3óY‚Ñg¨ø#åí¾I«Ào‹ŸŒLy& `/]h7áûQŒ†}˜š—+�»†cÂÞ$€n;˜½å*™Åúë°]lYØOTŠ€žê b˜èPI9é@Š6´¦+íè.v–AÁ#å]˜RúˆN_† Ó—ÊVÑ/»ü±7? ËeU, endstream endobj 19 0 obj <> /Contents 20 0 R>> endobj 20 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR((ÈÕ¨$ăÄÞŒµŠ�(‚&þ¾‹Gm³³íìk¶‚‹wñ…XÌ´rå ¹ÝSu°;±có“)§¨ø#åí¾I*Ïm‹ŸŒLy& c'^jdWá‡Aˆ;»05¯Ö2Úv1Œ ¦†�™Ýv0‡†«dBê/¬3 éÒ” †#D€¯ü(„±@� ²”Ó‘miCÚÓMì,ÿŒJÁœl¦�þ²a§/…‡ä¥²UôË.ìÍÌÊU- endstream endobj 21 0 obj <> /Contents 22 0 R>> endobj 22 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõRZЫñ‘{3T!ñšðû.TŽÚfgÛÙ×l�•ø\lÎŒÒrPßö©Z؟ٱ˅ј\sŒ‚¿r>®KšP¹º©~12æ•€”�ùÊ ½ï!*Ö°%¯72;ic[L-:3¦é`�5WÈ„ 4,S îR— ü¡ "ÀSÞ(„M€å”PF'R´£-Ýè@±‹üSº f”ôasé/¶úb¸ˆÞ*E¿ìòÇÞüåUU endstream endobj 23 0 obj <> /Contents 24 0 R>> endobj 24 0 obj <> stream xœ�OMÁ@�óüŠwä²íV?¸ šˆƒÆÞÄKµ U$þ¾i›¢Gv3ovß|½)áb�§ø\,æZ¹rPÝö©ZØŸÙ1Ë…Ö˜H8AÉ_9×%u¤<·©®S' e'^i¤wáƒ0“]˜¯72Û¶1Œ ¦†�™Ýt0ÇŠ+eBéÞR êR•ùÁP…¾¨Á(‚±@�r²”щíhKW:ÐCì"ÿ” ÁŒl&—þ²a«/�‡ù[e£è—]þØ›_JUV endstream endobj 25 0 obj <> /Contents 26 0 R>> endobj 26 0 obj <> stream xœ�OMÁ@�óüŠwä²íV?¸ šˆƒÆÞÄKµ U$þ¾i›¢Gv3ovß|½)áb�§ø\,æZ¹rPÝö©ZØŸÙ1Ë…ö0)�p‚’¿r>®KêHynS]32¦N@ÊN¼ÒHïÂa„'»07^od¶mcL :3ºé`ŽWÊ„0Ò¼¥@Õ¥*óƒ¡ }0PƒQc�åd)£)ÚÑ–®t ‡ØEþ)‚Ù>L.ýeÃV_ó·ÊFÑ/»ü±7¿ ¯UW endstream endobj 27 0 obj <> /Contents 28 0 R>> endobj 28 0 obj <> stream xœ�O»‚@Üz¿bJmŽ§¶ÆGB,$^g,T!QDMø}*¥Þegïf_³%lDШÄçb.¡•-õ힪ƒÃ…-³ZjÓ1Ç(ù+çãú¤•c·Õ #cš¤l-ÖéCx?Q± sçÍVf']ƒ™aAkî@·Ì©æJ™„º‡÷¨»Ôež?R�'\åŽC˜PN et&E{ÚÑ�Žô»Ê?¥B0£d“KÙ°ÓÃAôVÙ*úe—?öæUX endstream endobj 29 0 obj <> /Contents 30 0 R>> endobj 30 0 obj <> stream xœ�O»‚@Üz¿bJmŽ§¶ÆGB,$^g,T!QDMø}*¥Þegïf_³%lDШÄçb.¡•-õ힪ƒÃ…-³ZjÓ1Ç(ù+çãú¤•c·Õ #cš¤l-ÖéCx?Q± sçÍVf']ƒ™aAkî@·Ì©æJ™„º‡÷¨»Ôež?R�'\åŽC˜PN et&E{ÚÑ�Žô»Ê?¥B0£d“KÙ°ÓÃAôVÙ*úe—?öæyUY endstream endobj 31 0 obj <> /Contents 32 0 R>> endobj 32 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(èÕ¨$ăÄÞŒµŠ�(‚&þ¾‹Gm³³íìk¶‚‹wñ…XÌ´rå ¹ÝSu°;±cs`R"åä¼Ý7©#å¹mõ“‘1ÏdìÄK�ì*|F¸³Sój-³mÃØ`jXЙyÐmsh¸J&„‘þÂ:š.MÙ ªp |å�"ô¨ K9IÑ–6t¡=ÝÄÎòϨÌÉöa é/vúRxH^*[E¿ìòÇÞü ÞUZ endstream endobj 33 0 obj <> /Contents 34 0 R>> endobj 34 0 obj <> stream xœ�O=‚0½ù~Åu)¡èjTã ±›qPQ„D5ñï{@PµÍ½kß}½+áb�§ø\,âZ¹rPÝö©Z؟ٱ˅6˜ˆ9FÉ_9×%u¨<·©®S' e'Zi¤wáâÉ.ì�×™�´1Œ-¦–�™Ýt°ÇŠ+e‚ uo)Pu©Êü`¨Œ/j0 a G9%”щíhKW:ÐCì"ÿ” ÁŒ’>l.ýeÃV_ó·ÊFÑ/»ü±7¿ CU[ endstream endobj 35 0 obj <> /Contents 36 0 R>> endobj 36 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(Õ«ñ‘{3T!ñšðû.TŽÚfgÛÙ×l4*ñ¹ØœhåÊA}Û§jafÇ.Ú`rEÌ1 þÊù¸.©�òܦúÅȘWRvæ+�ô.|Tì–¼ÞÈì¤�al1µ,èÌ<覃=Ö\!B£;X¦@Ý¥.CD€¯ü‘�M€å”PF'R´£-Ýè@±‹üSº f”ôasé/¶úbxˆÞ*E¿ìòÇÞü¨U\ endstream endobj 37 0 obj <> /Contents 38 0 R>> endobj 38 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR("àÕ¨$ƃÄÞŒEI|€&ü¾[I}µÍζ³¯Ù >¦ÐhÄ—b)WÐÊ—{ÝS9ØžØ3ó™N0º ãä¼Ý7©cømõ“‘1Ïì¥�â&|?ŠÑ°Sór%³sÃÐ`lXЛÐm³·\%¢Xa] ¶‹-û‰ŠBÐS½A“*)§#HцÖt¥ÝÅÎò/è"x¤¼SJÙÐéË`úRÙ*úe—?öæ U] endstream endobj 39 0 obj <> /Contents 40 0 R>> endobj 40 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR((ÈÕ¨$ăÄÞŒµŠ�(‚&þ¾‹Gm³³íìk¶‚‹wñ…XÌ´rå ¹ÝSu°;±csaR"åä¼Ý7©Cå¹mõ“‘1ÏdìÄK�ì*ü0qg¦æÕZfÛ.†±ÁÔ° 3ó ÛæÐp•LBý…u4]š²Áp¤‚�ð•…0èQA–r:’¢-mèB{º‰�åŸQ)˜“íÃÒ_6ìô¥ð�¼T¶Š~Ùå�½ùrU^ endstream endobj 41 0 obj <> /Contents 42 0 R>> endobj 42 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõRZЫñ‘{3T!ñšðû.TŽÚfgÛÙ×l�•ø\lÎŒÒrPßö©Z؟ٱ˅«1¹"æå|\—4¡ruSýbdÌ+);ó•AzÞBT¬aK^odvÒÆ0¶˜Ztf.LÓÁk®� Ah:X¦@Ý¥.øCD€§¼Q› =Ê)¡ŒN¤hG[ºÑ�bù§tÌ(éÃæÒ_6lõÅp½U6Š~Ùå�½ù KUV endstream endobj 43 0 obj <> /Contents 44 0 R>> endobj 44 0 obj <> stream xœ�OMÁ@�óüŠwä²íV?¸ šˆƒÆÞÄKµ U$þ¾i›¢Gv3ovß|½)áb�§ø\,æZ¹rPÝö©ZØŸÙ1Ë…§1)�p‚’¿r>®KêHynS]32¦N@ÊN¼ÒHïÂa„'»07^od¶mcL :3ºé`ŽWÊ„0Ò¼¥@Õ¥*óƒ¡ }0PƒQc�åd)£)ÚÑ–®t ‡ØEþ)‚Ù>L.ýeÃV_ó·ÊFÑ/»ü±7¿ °UW endstream endobj 45 0 obj <> /Contents 46 0 R>> endobj 46 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõRhЫñ‘{3T!ñšðû.TŽÚfgÛÙ×l4*ñ¹ØœhåÊA}Û§jafÇ.Æ`rEÌ1 þÊù¸.©CeܦúÅȘWRvæ+�ô.¼„¨Ø…-y½‘ÙIÃØbjYЙ覃=Ö\!‚Pw°L�ºK]6ð‡*ˆ Oy£6z”SB�HÑŽ¶t£=Ä.òOé*˜Q҇ͥ¿lØê‹a½U6Š~Ùå�½ù UX endstream endobj 47 0 obj <> /Contents 48 0 R>> endobj 48 0 obj <> stream xœ�O»Â0ô쯸–´I¡…•Ù(TâÑ‚ÄïãP•Ç‰|Nίs‰hÜÅb)—Ð*”›§j`säÀΦ&ÂðŒŒ3”ü‘óvߤN” ëê'#cž È9HçùUønœàÎ!lÅ‹¥ÌvM‹‘eÁ`l ëvç¹R&ĉþÂ*|_ÖéöTÜ‘Šú ¬ZT�£íIÑšVt¡-ÝÄNòÏé,x ׆-¤¿lØèË`0y©¬ý²Ë{ózUY endstream endobj 49 0 obj <> /Contents 50 0 R>> endobj 50 0 obj <> stream xœ�O»Â0ô쯸–´ }ÀŠxHˆ�Šlˆ(”V‚R@â÷q¨ t„D>'ç×¹‚�4â±)WÐÊ—w›§j`wbÏ.æ&À¨D *þÊù¸6©ceüºúÅȘW2ö¦K�ì&|Åx°{åÕZf§MC‹±eAob ëöà¸J&D±ná5\W„}" §zƒ6:TPJ9IÑ–6t¡=ÝÅÎòϨÌ)íÂÒ_6lô%0˜½UÖŠ~Ùå�½ù ßUZ endstream endobj 51 0 obj <> /Contents 52 0 R>> endobj 52 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(òЫQIŒ‰½j%ñšðû.TŽÚfgÛÙ×lsh”â3±˜shåÊAuÛ§jaaÇ,^€É 'Èù+ç㺤Ž”ç6Õ5#cê¤ìÄ+�ô!|F(Ù…)x½‘Ù¶�al05,èÌ<覃9V\.ÂHw°H�ªKUæCú"` £Æ=ÊÈÒ™N¤hG[ºÓ�žbWù§t<“íÃdÒ_6lõ%ð0«lý²Ë{óDU[ endstream endobj 53 0 obj <> /Contents 54 0 R>> endobj 54 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõRhQЫñ‘{3T!ñšðûn%ø8j›�mg_³%|ÄШÅb3.¡•/î¶OÕÂîÄž]ÌMˆñ '(ù#çí¾I)ã7ÕOFÆ<�±7[jd7áûa„š}ØŠWk™�¶1Œ,&–½©�n:؃ãJ™Fú«p]\Y¯?PaO*F°)С‚RÊéHŠ¶´¡+íé.v–FÁœÒ.l!ýeÃV_ƒø¥²QôË.ìÍ©U\ endstream endobj 55 0 obj <> /Contents 56 0 R>> endobj 56 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(Õ«ñ‘{3T!ñšðû.TŽÚfgÛÙ×l4*ñ¹ØœhåÊA}Û§jafÇ.žÁ䊘cü•óq]Rå¹Mõ‹‘1¯¤ìÌWé]ø 4¨Ø…-y½‘ÙIÃØbjYЙyÐM{¬¹B&„Fw°L�ºK]6†*ˆ _ù#› =Ê)¡ŒN¤hG[ºÑ�bù§tÌ(éÃæÒ_6lõÅð½U6Š~Ùå�½ù U] endstream endobj 57 0 obj <> /Contents 58 0 R>> endobj 58 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(Èëñ‘{3Ô*B¢ˆšøû.|µÍζ³¯Ù .h<Äb3® •+õ힪ƒÝ‰³˜{1Æ%RNQñGÎÛ}“:RžÛV7ŒŒi�±3[jd7áƒ0ƒ]˜+¯Ö2Ûv1Œ&†�©Ýv0‡š«dBé/¼f@Ý¥.± "ÀWþ0‚±@� ²”Ó‘miCÚÓ]ì,ÿŒJÁœl¦�þ²a§/…‡ä¥²UôË.ìÍOsU^ endstream endobj 59 0 obj <> /Contents 60 0 R>> endobj 60 0 obj <> stream xœ�O=‚0½ù~Åu)�ÆÕ¨$ÄAb7ã ¢(‰"hÂß÷� 2j›{×¾ûzWÂE�Z|.q ­\9hn÷Tì/ìØåÂcZ á%å|\ŸÔFyn[ýbdÌ+;ÑJ#»? jva+^odvÚÅ0±˜YtætÛÁ®” ¡Ñ=¬2 éÒ”f¤‚@øÊØPN)�éDŠv´¥è!v•F…à™Ò!l.ýeÃN_ñ[e«è—]þØ›ŸªU\ endstream endobj 61 0 obj <> /Contents 62 0 R>> endobj 62 0 obj <> stream xœ�O¹Â0õì¯x#,iÒ+bEb "b ¥•8 Hý}ÜVå!‘Ÿ“ç비ƕøBlÊ%ŒÒrPßî©:Ø�Øs‹y 1º á%ä¼Ý7i¬òu[Ý02¦I@ÆÞti�Ý…�b‹Š5Ü�Wk™�v1ÆŽ½‰Óvp‡š+eBlÍÞ2 îR—…6Ra(,\ ô¨ ”r:’¢-mèJ{zˆ�åŸÑE0§´WHÙ°Ó—ÀÇ쥲UôË.ìÍOƒUT endstream endobj 63 0 obj <> /Contents 64 0 R>> endobj 64 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR( �W£’{3T´B¢ˆšðû.|µÍζ³¯Ù>æШÄçb1—ÐÊ—ƒúvOÕÁþÌž].B�I�„”ü‘óvߤ6*ðÛꆑ1M{ñJÃÝ… *öao¼ÞÈì´‹al1µ,èÍ趃=Ö\)†FáÍu—º,2E" TáÈÀ¦@�rJ)£)ÚÑ–®t ‡ØEþŽ ÁŒÒ>l.ýeÃN_‚ ó—ÊVÑ/»ü±7?èUU endstream endobj 65 0 obj <> /Contents 66 0 R>> endobj 66 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(¯Æ«QIˆ‰½*Š�(‚&þ¾‹Gm³³íìk¶†‹wñ¥XÌ5´rå ½ýSõ°;±csßäBÊ)jþÈy»oRå¹]õ“‘1ÏäìÄK�ü*|ÜÙ…mxµ–ÙYÃØbjYЙyÐ]{h¹Z&DFa“m—¶,0¡ à+d`3`@%eTБmiCÚÓMì,ÿœ*Á‚²!l)ýeÃ^_ ÉKe§è—]þØ›MUV endstream endobj 67 0 obj <> /Contents 68 0 R>> endobj 68 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(¯Æ«QIˆ‰½*Š�(‚&þ¾‹Gm³³íìk¶†‹wñ¥XÌ5´rå ½ýSõ°;±csßǤBÊ)jþÈy»oRå¹]õ“‘1ÏäìÄK�ü*|ÜÙ…mxµ–ÙYÃØbjYЙyÐ]{h¹Z&DFa“m—¶,0¡ à+d`3`@%eTБmiCÚÓMì,ÿœ*Á‚²!l)ýeÃ^_ ÉKe§è—]þØ›²UW endstream endobj 69 0 obj <> /Contents 70 0 R>> endobj 70 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(¯Æ«QIˆ‰½*Š�(‚&þ¾‹Gm³³íìk¶†‹wñ¥XÌ5´rå ½ýSõ°;±cs?À¤BÊ)jþÈy»oRå¹]õ“‘1ÏäìÄK�ü*|ÜÙ…mxµ–ÙYÃØbjYЙyÐ]{h¹Z&DFa“m—¶,0¡ à+d`3`@%eTБmiCÚÓMì,ÿœ*Á‚²!l)ýeÃ^_ ÉKe§è—]þØ›UX endstream endobj 71 0 obj <> /Contents 72 0 R>> endobj 72 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(¯Æ«QIˆ‰½*Š’ø Mø}>ŽÚfgÛÙ×l 4jñ…XÌ%´rå ¹ýSõ°;³cs?Ä䊔S”ü‘óvߤ6Ês»ê–‘1mrvâ¥F~>Œjva+^­evÖÇ0¶˜Ztft×Á®” ‘Ñ_Xå@Ó¥)L¨‚@øÊØPA�èHŠ¶´¡íé!v‘NWÁeCØBúˆ½¾’—ÊNÑ/»ü±7?|UY endstream endobj 73 0 obj <> /Contents 74 0 R>> endobj 74 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(¯Æ«QIˆ‰½*Š’ø Mø}>ŽÚfgÛÙ×l 4jñ…XÌ%´rå ¹ýSõ°;³cs?Â䊔S”ü‘óvߤ6Ês»ê–‘1mrvâ¥F~>Œjva+^­evÖÇ0¶˜Ztft×Á®” ‘Ñ_Xå@Ó¥)L¨‚@øÊØPA�èHŠ¶´¡íé!v‘NWÁeCØBúˆ½¾’—ÊNÑ/»ü±7?áUZ endstream endobj 75 0 obj <> /Contents 76 0 R>> endobj 76 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(¯Æ«QIˆ‰½*Š�(‚&þ¾‹Gm³³íìk¶†‹wñ¥XÌ5´rå ½ýSõ°;±csß`R!å5ä¼Ý7©�òÜ®úÉȘgrvâ¥F~>ŒîìÂ6¼ZËì¬�al1µ,èÌ<讃=´\-"£¿°É�¶K[˜P�ð•?2°0 ’2*èHŠ¶´¡íé&v–N•`AÙ¶”þ²a¯/…‡ä¥²SôË.ìÍFU[ endstream endobj 77 0 obj <> /Contents 78 0 R>> endobj 78 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõR(«W£’{3T%ñšðû.|µÍζ³¯Ù.bhTâs±ˆhåÊA}»§ê`wfÇ.æþ“+NPðGÎÛ}“Ú(Ïm«FÆ4 È؉–Ù]øp`P±[òj-³Ó.†±ÅÔ² 3ó ÛöPs…Lý…eÔ]ê²À„*D€¯ü‘�M�å”Ò‰Ž¤hKºÑžbùgt> /Contents 80 0 R>> endobj 80 0 obj <> stream xœ�O=‚0½ù~Åu)�†Õ¨$ÆAb7ã ¢‰"hâß÷� 2j›{×¾ûzWÁÅñ…XÌ´rå ¹ÝSu°?³c—?¤D *þÊù¸>©�òܶúÅȘW2vâ•Fv~<Ø…­y½‘ÙiÃØbjYЙyÐm{l¸J&„F÷°Î€¦KS˜‘ à+?2°)0 ‚RÊéDŠv´¥+è.v‘F¥`Né¶�þ²a§/�‡ù[e«è—]þØ›ŸU] endstream endobj 81 0 obj <> /Contents 82 0 R>> endobj 82 0 obj <> stream xœ�OË‚0Üó~ÅõRZ¯F%1$öf<¨(B¢šøû.|µÍζ³¯Ù 3ÜÅb1W0JËAs»§ê`wbÏ-æ�ƸD *þÈy»oÒXåë¶úÉȘg2öâ¥Av>Œ,î¬áj^­evÚÅ0r˜8ô¦>LÛÁ®’ ‘5_Xg@Ó¥)l¨kj0´p)У‚RÊéHŠ¶´¡íé&v–F¥`Ni®�þ²a§/��ÙKe«è—]þØ›éUU endstream endobj 83 0 obj <> /Contents 84 0 R>> endobj 84 0 obj <> stream xœ�O

%PDF-1.7 %¡³Å× 1 0 obj <>/Lang(en-ID)/Metadata 616 0 R >> endobj 3 0 obj <>>>/MediaBox[ 0 0 612.2 936.2]/Contents 620 0 R /Parent 2 0 R /Type/Page/Rotate 0/Tabs/S/Group<>>> endobj 9 0 obj <>/ExtGState<>/Font<>>>/Length 129/Filter/FlateDecode/BBox[ 0 0 261.75 271.74]/Type/XObject/Subtype/Form>>stream xœs áåÒw3T°Ô³´4´TIãå2T0 Bidf¤gl¢’ËËe �Tèl¡�^â¹órEk(hÆ*„xñr¹ )äå)72ë627Ò332t ô,,M-M’�†è{æ&¦§(¸ä+òr9… ,ƒê…+Ù‰j ж ­ endstream endobj 10 0 obj <>stream xœİ= ¹ä*³XÀ°€,`XÀ°€,`!¯ �¤ûô9gî½ó¿šofzI ¨}Éqì�D;şnø`†ê ıÕ%¢‰c&¿€¯gèäÿ_ᙺ�Éüœır†° ÿ/�H_ÒÍ ª|9CÑÿş½ğÁñkù73Ù*�÷HdA_[÷/Mè' ã�H¼>PYÔÿ $dJ¯÷ŠB_şÍDAç=Eá_^`¢²Çÿ Å•Wsd"ÿ^&+ ü#‘Ÿ/@$$"ñ÷j¼Ò»wHhKWyûçÇw"üş&ySö50ÿ�Dıóúxæ÷HÉ·Òé%á’,”t�ˆ¿p‡*”ş=Î࿹½‘Úô•èÈşzÀıÖ°µà8‰~³WHT–ÖNğIR?Ñ07'H4Fˆ_kdžHµğ�`¾7Ê…�XĞ1ñG["˜· X´§5ğ c|Àä×;ÁÄlOÔ‹Ûaú,õ¯”ùÁ(Q­háowæÇ›;@’øª}™…½!òMlH„l…Àɾø]şõNT^ÇT‹Óu¿""c2ü%Ÿİ¯} 7À3£¿qò÷ÇI ²¦©ëg$Œ $Z_Ëv½ä“a¤°w›Šæœûşı6м�·áš< úì¥à‰Øï�ê…µ¶-ÀÂ3}-ú~CãS,˜$`öcÃúõßİ/:„0‘€M %©n?‡~»Ê84’gOH„~Üú¹ú¾Äsˆ€o­‰•Àûñ«½Ğã.ü$ø„\Á³w}<ó­q�奭LøN&¿QLWærßÏ.´w$DA®,˜®)ƒ‘|C… b5¶¿Œ]†ƒ)óıÉw¨}º¥o‹ˆî˜ ±Fİiºtq•_)¼7PjcF@1·µƒ$® Ö~Bà¼öéÒ<³P;“¦mÿüü3…çQÄÑÊ·zôíü9CIÄÚ9�˜Ó%Pcz�ß`‰å£5V$é¤ôã£;MÔŸ…²Gò‹Æâ8¹ ‰8±àõJc³ù ş­:0h¿ �ßĞÍôÏìÅÁÚ@ÆñúC¯;yhmc+Ò

Italian Film Festival (ITAFF) kembali hadir. Tahun ini ITAFF menyapa para sinefil di dua kota, Jakarta dan Bandung. Total ada lima film Italia yang tayang selama 24-28 April 2024. Semua film bisa disimak secara cuma-cuma. ITAFF telah dua kali digelar, yakni tahun 2021 dan 2023. Meski usia festival ini masih muda, sambutan sinefil begitu hangat, sehingga tahun ini diharapkan jumlah penonton melebihi tahun-tahun sebelumnya. Di Jakarta, ada dua lokasi penyelenggaraan yakni Instituto Italiano di Cultura Jakarta dan CGV Grand Indonesia. Sedangkan di Bandung, lokasi pemutaran di Pusat Kebudayaan Prancis (Institut Francais Bandung).

Tahun ini ITAFF berkolaborasi dengan Venice International Film Festival, festival tertua di dunia. Film-film yang diputar di helatan ini belum pernah tayang di platform streaming manapun. Kelima film yang tayang, yakni Comandante, Adagio, Enea, L’Ordino Del Tempo (The Order of Time), dan Bellesima (Beautiful). Keempat film dirilis tahun 2023, kecuali Bellesima yang beredar tahun 1951.

Comandante seperti dalam Venice International Film Festival terpilih menjadi film pembuka. Film yang disutradarai oleh Edoardo de Angelis ini terinspirasi dari kisah nyata, tentang komandan kapal  perang bernama Salvatore Todaro  yang mengalami dilema, antara menyerang musuh atau menyelamatkan awak kapalnya. Film yang dibintangi Pierfrancesco Favino ini berhasil meraih nominasi Golden Lion untuk kategori film terbaik dan meraih penghargaan untuk desain set terbaik di gelaran festival film Venice 2023.

Sementara film penutup ITAFF adalah film klasik Bellasima yang telah direstorasi 4K oleh CSC-Cineteca Nazionale, Italia. Film rilisan tahun 1951 ini menceritakan perjuangan seorang ibu agar anaknya terpilih menjadi aktris cilik. Film ini disutradarai oleh sutradara legendaris Luchino Visconto dan dibintangi Anna Magnani. Belassima berhasil meraih nominasi film restorasi terbaik di Venice International Film Festival 2023.

Dalam acara konferensi pers yang diadakan Selasa (16/4) ini hadir Duta Besar Italia untuk Indonesia Benedetto Latteri, Festival Director Italian Film Festival 2024, dan sutradara film Autobiography Makbul Mubarak. Festival Film Italia ini sangat penting karena menjadi sarana pertukaran budaya dan menjadi media bagi para sinefil Indonesia untuk mengakses film-film Italia. Festival inj juga menandai 75 tahun hubungan antara  Indonesia dan Italia, ujar Benedetto Latteri.

Sementara itu Makbul Mubarak bercerita tentang pengalamannya membuat film Autobiography. Saat itu ia mendapatkan kesempatan memaparkan rencana produksinya di Torino Film Lab di Italia. Kemudian pada tahun 2022 film Autobiography bisa tayang perdana di Venice International Film Festival 2022. Untuk jadwal film dan sinopsis film-film yang tayang di ITAFF, bisa dilihat di iicjakarta.esteri.it serta di akun resmi Institut Kebudayaan Italia.

SERAMBINEWS.COM  – Berikut tujuh negara yang dikategorikan sebagai negara paling kaya di dunia tahun 2024.

Dalam laporan terbarunya, Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkapkan daftar negara-negara terkaya di dunia tahun 2024, yang didasarkan pada pendapatan per kapita.

Pendapatan per kapita menjadi salah satu indikator utama yang digunakan untuk mengukur kekayaan suatu negara, mencerminkan rata-rata pendapatan yang diperoleh setiap individu dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa negara-negara dengan pendapatan per kapita tinggi cenderung memiliki infrastruktur yang lebih baik, layanan publik yang lebih baik, serta tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi bagi warganya.

Ini menjadi landasan penting dalam penilaian apakah suatu negara dapat digolongkan sebagai negara kaya atau kurang.

Lantas, negara mana saja yang tergolong paling kaya di dunia ?

Mengutip dari situs World Atlas, berikut daftar negara terkaya di dunia berdasarkan PDB:

1. Luksemburg - 143.742 dolar AS

Luksemburg secara konsisten menempati peringkat sebagai salah satu negara dengan PDB per kapita tertinggi, saat ini mengungguli Irlandia.

Faktor kunci keberhasilan ekonomi ini adalah posisi strategis Luksemburg di Eropa tengah, yang memfasilitasi sektor jasa keuangan yang signifikan.

Hampir setengah dari tenaga kerja Luksemburg bepergian dari negara-negara tetangga seperti Prancis, Jerman, dan Belgia setiap hari.

Pekerja lintas batas ini berkontribusi terhadap output ekonomi negara tanpa meningkatkan jumlah populasi yang digunakan untuk menghitung PDB per kapita.

Hasilnya, PDB tersebar di populasi penduduk yang lebih kecil, yang secara efektif meningkatkan angka per kapita.

Luksemburg adalah rumah bagi sekitar 130 lembaga perbankan, yang menjadikannya pusat utama keuangan internasional.

Negara ini juga merupakan pemimpin global dalam mengelola dana investasi, kedua setelah Amerika Serikat, dengan sekitar 5 triliun USD yang dikelola.

Meskipun dana ini dikelola di Luksemburg, investasi sebenarnya sering kali dilakukan di tempat lain.

Kekuatan ekonomi Luksemburg terutama berasal dari sektor perbankan yang kuat dan kontribusi tenaga kerja lintas batasnya, daripada industri teknologi dan datanya yang relatif kecil.

2. Irlandia - 133.895 dolar AS

Meskipun Irlandia telah jauh tertinggal dari Luksemburg karena resesi yang disebabkan oleh rendahnya ekspor farmasi dan melemahnya perusahaan manufaktur, negara ini masih merupakan raksasa kekuatan finansial pada tahun 2024.

Momentum Irlandia, secara historis, hanya dibantu oleh tarif pajak perusahaan sebesar 12,5 persen, salah satu yang terendah di dunia.

Kebijakan pajak ini berpadu dengan baik dengan tenaga kerjanya yang terampil dan berbahasa Inggris, dan perusahaan multinasional seperti Google dan Apple dengan demikian terdorong untuk menjadikan Irlandia sebagai basis mereka di Eropa.

Lebih jauh lagi, kebijakan ekonomi pro-globalisasi Irlandia telah semakin mendorong investasi langsung asing (FDI), yang pada akhirnya memperkaya warga negara yang diuntungkan dari peningkatan aktivitas komersial.

Selain itu, seperti banyak negara Eropa dalam daftar ini, keterlibatan Irlandia di Uni Eropa memberinya hak istimewa keanggotaan dan subsidi yang jauh di bawah kebijakan anggaran yang cerdik, yang dimiliki Irlandia.

3. Singapura - 133.737 dolar AS

Sebagai negara dengan luas wilayah 734 km⊃2;, Singapura mampu meraup kekayaan dengan cara menerapkan tarif pajak perusahaan yang rendah, regulasi yang longgar, ditambah dengan lokasi pelabuhan yang strategis dengan sejarahnya luar biasa.

Lee Kuan Yew, perdana menteri Singapura dari tahun 1959 hingga 1990, dianggap sebagai bapak negara seukuran kota itu karena ia bersandar pada nilai-nilai bersama kelompok etnis di kawasan itu dan berinvestasi secara obsesif dalam perbankan swasta, pembuatan kapal, dan elektronik.

Investasi strategis tersebut telah terbukti berhasil, dan saat ini, banyak yang memuji pemerintah atas penyediaan layanan sosial yang konsisten, seperti perumahan dan perawatan kesehatan.

4. Qatar - 112.282 dolar AS

Kekayaan Qatar terutama berasal dari cadangan minyak dan gas alamnya yang besar, dan mengingat negara tersebut memiliki lebih dari 15 persen dari semua cadangan gas terbukti di dunia, dominasi tersebut tidak mungkin tergeser dalam waktu dekat.

Dana tersebut telah diarahkan untuk teknologi canggih, proyek arsitektur dan teknik, dan acara seperti Piala Dunia FIFA 2022.

Selain kemewahannya, Qatar juga sangat cermat dalam menginvestasikan kekayaannya seolah-olah merupakan dana lindung nilai, sehingga kini Qatar berada di depan negara-negara penghasil minyak lainnya.

5. Uni Emirat Arab - 96.845 dolar AS

Uni Emirat Arab adalah salah satu negara terkaya di dunia karena pendapatannya, yang berasal dari operasinya dalam bisnis global serta pendapatan dari gas alam.

Pendekatan bercabang dua ini, baik dari segi jasa maupun produksi, telah memberikan manfaat bagi negara, cukup untuk mendanai unit polisi Lamborghini dan teknologi penyemaian awan yang menyebabkan hujan turun secara artifisial (kadang-kadang Dubai bahkan banjir, seperti yang terjadi pada bulan April tahun ini).

Pelabuhan Dubai terletak di posisi yang sangat baik di antara Eropa, Afrika, dan Asia; Jebel Ali dianggap sebagai salah satu pelabuhan tersibuk di seluruh Timur Tengah dan Afrika.

Sekitar 212 orang tinggal di Dubai dengan kekayaan bersih di atas 100 juta dolar AS, dan ada 15 orang tambahan yang dianggap sebagai miliarder.

6. Swiss - 91.931 dolar AS

Grafik pertumbuhan keuangan Swiss, jika dilihat dari cakrawala, mungkin tidak dapat dibedakan dari pegunungan Alpen yang terus menanjak yang menjadi ciri khas wilayah tersebut.

Swiss berada di peringkat keenam karena negara ini bangga dengan industrinya sendiri, berinvestasi besar-besaran pada permata, bahan kimia, dan barang-barang manufaktur mesin yang beredar di seluruh Uni Eropa dan dunia.

Selain itu, jasa juga merupakan bagian penting dari nilai negara ini, yang mencakup bidang perbankan, pariwisata, dan asuransi yang selalu dapat diandalkan.

Jika dipecah, sekitar 74 persen dari PDB Swiss terkait dengan jasa-jasa ini, dan sisanya, industri manufaktur yang disebutkan di atas.

Pertanian adalah satu-satunya bidang yang tidak membuat Swiss terkenal secara global, meskipun petani Swiss menghasilkan sedikit lebih dari setengah makanan yang dikonsumsi di Swiss, jadi kemandirian tetap menjadi prioritas yang jelas.

7. San Marino - 86.989 dolar AS

San Marino hampir identik dengan Swiss dalam hal sumber pendapatannya: jasa dan manufaktur (keramik, pakaian, cat, anggur, dan lain-lain) merupakan pilar kesejahteraan finansial yang sudah lama ada.

Daya tarik pariwisata sedikit berbeda, karena pengunjung biasanya datang untuk menikmati iklim Mediterania setempat selama musim dingin di tempat lain.

Tingkat kemiskinan di San Marino termasuk yang terendah di dunia, yang kemungkinan terkait dengan tingkat pengangguran yang rendah dan penekanan pada pendidikan.

Perbankan dagang merupakan keunggulan negara mikro ini di masa lalu, sehingga jaringan dan bakat leluhur negara ini telah menanti jaringan perdagangan dan industrialisasi abad lalu, keunggulan ini tidak dapat diremehkan.

(TRIBUNNEWSWIKI.com/Mikael Dafit)

Artikel ini telah tayang di tribunnewswiki.com

Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Besar di Lebanon Tepat 1 Tahun Perang Gaza, 100 Pesawat Dikerahkan